Palang Merah adalah suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa membeda-bedakan bangsa, golongan, agama dan politik. Berawal dengan pecahnya perang antara pasukan Prancis dan Italia melawan Australia pada tahun 1859 diselferino ( Italia Utara ).Henry Dunant menyaksikan perang tersebut dimana banyak korban perang yang tidak mendapat pertolongan, sehingga timbul ide atau gagasan untuk meberi pertolongan kepada korban perang tersebut. Pengalaman selama beberapa hari bergelut di medan perang, ia tuangkan dalam buku yang di tulisannya pada tahun 1962 yang berjudul"A memory of Solferino" ( kemenangan di Solferino). Buku tersebut berkisah tentang kondisi yang ditimbulkan oleh peperangan dan mengusulkan agar dibentuk satuan tenaga suka rela yang bernaung di bawah suatu lembaga yang memberikan pertolongan kepada orang yang terluka di medan perang.
Akhirnya pada tanggal 5 Mei 1919 dibentuklah Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ( IFRC ) di Cannas Perancis. Dalam konferensi ini, Indonesia juga ikut berpartisipasi dan menjadi anggota ke 68.
Setelah Indonesia menjadi anggota Palang Merah Internasional, Indonesia juga mendirikan suatu organisasi yang bernama Palang Merah Indonesia ( PMI ). Kemudian pada bulan Maret 1950 dibentuklah Palang Merah Remaja oleh PMI. Terbentuknya PMR di Indonesia ini dilatarbelakangi oleh pecahnya Perang Dunia ke 1, di mana pada waktu itu Palang Merah Australia mengerahkan anak - anak sekolah supaya turut membantu sesuai kemampuannya. Kepada mereka diberikan tugas ringan, seperti mengumpulkan pakaian bekas, majalah bekas, dll. Anak - anak ini dihimpun dalam sebuah organisasi yang dinamakan "Palang Merah Remaja".
Keanggotaan PMR dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
Akhirnya pada tanggal 5 Mei 1919 dibentuklah Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ( IFRC ) di Cannas Perancis. Dalam konferensi ini, Indonesia juga ikut berpartisipasi dan menjadi anggota ke 68.
Setelah Indonesia menjadi anggota Palang Merah Internasional, Indonesia juga mendirikan suatu organisasi yang bernama Palang Merah Indonesia ( PMI ). Kemudian pada bulan Maret 1950 dibentuklah Palang Merah Remaja oleh PMI. Terbentuknya PMR di Indonesia ini dilatarbelakangi oleh pecahnya Perang Dunia ke 1, di mana pada waktu itu Palang Merah Australia mengerahkan anak - anak sekolah supaya turut membantu sesuai kemampuannya. Kepada mereka diberikan tugas ringan, seperti mengumpulkan pakaian bekas, majalah bekas, dll. Anak - anak ini dihimpun dalam sebuah organisasi yang dinamakan "Palang Merah Remaja".
Keanggotaan PMR dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
- PMR Mula : setingkat usia murid SD yaitu antara usia 7 - 12 tahun badge warna Hijau.
- PMR Madya: setingkat usia murid SLTP yaitu antara usia 13 - 16 tahun badge warna Biru.
- PMR Wira : setingkat usia murid SLTA yaitu antara usia 17 - 21 badge warna Kuning.
Tugas kewajiban utama PMR adalah:
- Berbhakti pada masyarakat
- Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan
- Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional
Prinsip - prinsip dasar gerakan Palang Merah Remaja salah satunya berisi tentang kesukarelaan ( Voluntary Service ), maksud dari prinsip ini adalah seorang PMR hendaknya mempunyai sifat kesukarelaan yaitu memberi bantuan secara suka rela yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
Namun pada kenyataannya para remaja yang menjadi anggota PMR belum mengerti makna dari kesukarelaan itu sebdiri. Kebanyakan dari mereka ingin menolong seseorang jika diberi upah. Mereka tidak menyadari arti PMR sesungguhnya. Oleh karena itu, sosialisasi tentang pentingnya solidaritas kepada anggota PMR yang masih belia sangat agar sifat pamrih yang ada di benak mereka dapat berkurang. Sehingga dengan adanya sosailisasi tersebut,para anggota PMR dapat mengerti dan mengamalkan dalam kehidupannya tentang arti solidaritas yang sesungguhnya.